Parker di perkenalkan ke dunia oleh penciptanya Ken Parker, setelah ia memakan asam garam dalam membuat dan memperbaiki berbagai macam guitar. Lewat researchnya tersebut Ken Parker berusaha untuk membuat revolusi di dunia pembuatan guitar untuk menjawab semua kekecewaan dan kesulitan yang di alami di dalam 25 tahun pengalamannya di dunia luthier. Di awal awal kemunculan Parker Guitar, desain dan bahan pembuatannya benar benar keluar dari pakem pakem yang sudah ada : bentuk body, neck, pick up, penggunaan piezo, bentuk bridge, tunner, penggunaan graphite untuk body, dan banyak hal lain benar benar diusahakan berbeda dan menjawab concern para guitarist yang menjadi customer dari Ken Parker.
Parker P 36 merupakan salah hasil karya Parker yang menarik, siapapun yang melihat nya pasti akan cepat untuk jatuh cinta P 36 merupakan keluarga Parker seri P yang direlease oleh Parker Guitar untuk dapat melayani maket di segment menengah. Sama seperti seri P yang lainnya P 36 di desain di kantor pusat Parker di USA tetapi dibuat di Korea dengan tujuan menekan biaya produksi.
Body, Hardware, dan Kontrol
Apabila dilihat sepintar maka penampilan Parker P 36 mengingatkan kita kepada bentuk salah satu gitar legendari Fender Telecaster. Tepatnya seperti perkawinan antara Parker Nightfly yang legendaris dengan nuansa Telecaster. Body guitar ini terbuat dari solid Ash wood yang memang biasa digunakan untuk membuat body telecaster. Necknya terbuat dari kayu maple, dan memiliki 22 fret. Guitar ini memiliki 2 buah single coil yang terbuat dari alnico dan 3 way switch kontrol untuk memilih pick up mana yang diaktifkan. P36 juga dilengkapi dengan pre amp active dan piezzo merk Fishman. Sementara untuk controlnya terdiri dari 3 buah knop untuk mengontrol volume, tone, dan out put piezzo. Ada satu knop tambahan tambahan untuk mengaktifkan fasilitas piezzo. Konstruksi necknya sendiri menggunakan metode bolt on. Tunner yang digunakan untuk guitar ini adalah merek grover.
Playibility
Neck P 36 berbentuk D shape berukuran sedang yang lebih tipis dari telecaster tetapi lebih tebal dari neck Ibanez. Jadi sepertinya siapapun akan merasa nyaman dengan necknya. Ukuran fretnya sendiri medium, sebenarnya kalau saja menggunakan neck jumbo mestinya akan lebih baik. Bodynya khas Parker dan sangat nyaman karena mengikuti bentuk tubuh kita. Bobot guitar ini juga ringan, jadi apabila dimainkan dalam jangka waktu lama sepertinya tidak akan menimbulkan masalah. Apabila kita coba struming guitar ini tanpa mencolokkannya ke amply, sudah terasa bahwa guitar ini playibilitynya tidak mengecewakan. Bermain di fret tinggi juga tidak masalah, tetap terasa nyaman. Action-nya enak sekali di jari kita, empuk . Hanya saja seperti disebutkan diatas akan lebih mantap lagi kalau fretnya Jumbo (anyway ini masalah selera saja hehehehehe)
Sound
Sound P 36 sangat menarik, configurasi single singlenya sendiri sudah menandakan bahwa guitar ini didesain untuk mendapatkan sound yang twangky. Neck pick upnya bisa mengeluarkan sound yang glassy apalagi jika kita mengaktifkan fasilitas piezzonya, uenaknya ngepol ………… hehehehehe benar benar sound clean bernuansa accoustic yang indah. Yang menarik kita bisa menggabungkan sound PU electric dan piezzo secara bersama sama, sound ala country yang kental bisa kita dapatkan. Sound bridge pick upnya juga dapat terdengar galak, musik musik rock n roll hingga classic rock yang kental bisa kita dapatkan dengan mudah. Yang pasti eksplorasi sound, electric, acoustic, dan gabungan accoustic electric membuat guitar ini dapat kita eksplorasi secara luas.
SO ……….
Guitar ini merupakan guitar yang menarik bentuknya, playibility juga dapat diandalkan, serta memungkin seorang guitar meng-explore banyak sekali tone electric yang bernuansa accoustik. Cocok buat musik rock n roll, classic rock, dan juga country. Btw ada yang nanya, kalau buat metal gimana ………???? Jawabannya pinjem aja guitarnya Indra, jangan pake P 36 hehehehehehehehe
|
tampang,playbiliti DLL enak semua ,... bru beli dan bisa merasakan kali ini ,.... :)
BalasHapus